Indahnya Pulau Dedap dengan Gradasi Air Laut yang Hijau Tosca

Air Lautnya Hijau Tosca
Pulau Dedap adalah sebuah anomali dari ratusan pulau yang ada di wilayah Batam. Warna air laut yang bergradasi antara biru, hitam, dan hijau tosca, sangat membuat penasaran siapa pun yang datang berkunjung ke sana. Lantas bertanya-tanya apa hal yang menyebabkan perubahan dan perbedaan warna pada air laut tersebut.

Keunikan Pulau Dedap lainnya adalah terletak pada hamparan pasir putih yang sangat luas. Saking luasnya, pasir putih tersebut masih tampak memanjang ratusan meter hingga di bawah permukaan air laut. Untuk pasir di pantainya sendiri tampak tidak terlalu luas, masih kalah jauh jika dibandingkan dengan luas pasir yang terendam laut. 

Saya dan rekan-rekan baru saja tiba di Pulau Dedap. Dan langsung terpukau dengan gradasi air laut yang indah meskipun langit tampak memutih. Air laut di perairan Pulau Dedap ini tetap bergradasi dengan warna hijau tosca yang cantik.

Pulau Dedap

Kapal Tetangga

Gradasi Air Lautnya Keren

Satu per satu peserta snorkeling menceburkan diri ke hangatnya air laut. Saya tetap di kapal menjaga Chila yang sudah mulai resah. Resah karena bayangan terindahnya adalah bermain pasir di pantai, sementara kapal kami berhenti dan melepas jangkar di tengah laut. Sedangkan pantai masih ratusan meter jaraknya. Kapal pun tak mungkin merapat karena akan kandas. Pasir putih di bawah air yang dangkal justru akan menyulitkan kapal berlabuh. 

Saya bergantian dengan suami untuk menjaga Chila di kapal. Saat suami naik kembali ke kapal, saya mulai mempersiapkan diri untuk turun. Dan byuuur….Alhamdulillah tetap mengambang hehe. Jujur masih takut-takut meskipun sudah pernah snorkeling sebelumnya. 

Saya pun berenang-renang di sekitar kapal, belum berani terlalu jauh takut terjadi kenapa-kenapa. Benar saja, tiba-tiba life vest  yang saya kenakan resletingnya terbuka. Saya khawatir nanti saat terkena ombak malah terlepas sedangkan saya belum pandai-pandai banget berenang.
 
Persiapan Nyebur

Amatiran

Yeaaay...ini Akooh Pemirsaaa :D


Saya pun panik dan naik kembali ke kapal. Sayang banget sih padahal niatnya pengen benar-benar belajar snorkeling. Setelah berhasil naik kapal, langsung minta tukeran dengan live vest yang dipakai suami. Nggak mau ambil resiko secara masih baru banget di dunia per-snorkeling-an :D

Rekan-rekan lain yang memang sudah pandai berenang segera menuju ke spot snorkeling dimana terdapat ikan nemo dan terumbu karangnya. Kata mereka sih bagus banget. Saya yang sudah kehilangan mood hanya berenang-renang kembali di sekitar kapal. Di dasar laut yang terlihat hanya pasir putih dengan warna air yang masih hijau tosca.

Saya memutuskan untuk kembali ke kapal lagi. Chila yang sudah kesal memendam keinginannya untuk ke pantai  akhirnya menangis. Untung si Abang yang bawa kapal menawarkan untuk mengantar Chila ke tepi pantai. Dan Chila pun senang bukan kepalang. Ia digendong melintasi air laut yang tingginya setengah badan orang dewasa. Saya dan suami segera menysulnya sambil membawa cemilan untuknya. Dari jauh Chila sudah tampak bahagia. Dengan ditemani si Abang kapal, ia berenang-renang dan mencelupkan kepalanya ke dalam air. Berlari ke tepi pantai lantas meleparkan badannya kembali ke air laut. Haha…Syukurlah. Padahal, semula kami berdua sudah kehabisan cara bagaimana menenangkannya. Tidak terfikirkan sama sekali untuk turun, melintasi air laut menyebrang ke pantai, karena belum tau seberapa jauh menepi ke pantai dengan berjalan kaki.
 
Ini Dimas, Juragan Kasur Pelampung :D

Kapal Tetangga


30 menit kemudian, satu per satu kapal lain yang mengangkut para pengunjung mulai meninggalkan pulau Dedap. Saya dan suami pun segera mengajak Chila untuk menuju ke kapal. Namun karena jarak cukup jauh, saat peserta lain sudah memasuki kapal, saya masih berkutat untuk melintasi laut yang mulai berombak besar. Berkali-kali ombak menerjang dan mengenai kepala saya. Mendorong memasukan air laut ke dalam mulut, hidung dan mata. Namun Alhamdulillah akhirnya sampai juga di kapal.

Hanya sekitar satu jam saja kami berada di perairan pulau Dedap. Belum puas rasanya, namun hari sudah beranjak siang dan kami mulai kelaparan. Jadwal selanjutnya kembali ke Pulau Abang untuk makan siang.
 
Makaaaan

Sikaat...!!!


Sekitar setengah jam kami sampai di Pulau Abang. Disambut senyum ibu-ibu yang mempersilahkan kami untuk makan. Ada gulai ikan, rebus kapis dan sambal belacan. Endesss. Sekejap saja langsung ludes. Dan sungguh kami belum kenyang haha. Maklum perut-perut anaconda :D


Selesai makan siang, kami segera menuju pondokan untuk sholat dzuhur. Alhamdulillah hari itu masih cerah dan kami masih menanti perjalanan ke pulau lainnya sehabis dzuhur.


21 komentar :

  1. keceeeehhhhh
    aku belum pernah nyelammm

    BalasHapus
    Balasan
    1. Aku juga belum pernah nyelam kok Mak, nyelam-nyelam biasa aja di bak mandi haha. Ini cuma snorkeling kalau nyelam kudu kursus diving dulu

      Hapus
  2. Yuuk kesana lagi yuuk.. Nyobain pelampung kita... :D

    BalasHapus
    Balasan
    1. Tanggal muda apa tanggal tua ke sananya Dee? :D

      Hapus
  3. wuuiiihhhh , mau nyoba nyelam
    tapi snorkling aja waktu itu udah kelelep wkwkw

    BalasHapus
  4. Kapaan bisa foto nyelam kayak Mbak Lina gini, beeuh berenang aja nggak bisa saya :P

    BalasHapus
    Balasan
    1. Samaaaaa....akupun gak bisa berenang, hahaa

      Hapus
    2. Ini gak perlu bisa berenang loh. Aku aja nggak pandai banget berenang. Kan snorkeling pakai life vest, terus yang moto di dalam air di depan kita agak bawah dikit, nah udah deh tinggal jepret jadi kayak di underwater.

      Hapus
  5. Hi Lin , apa kabar? Lama ngga ketemu ya kita. Btw, biasanya ada ulasan akomodasi dan biayanya?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Halo Mas Rudi, kabar baik, hihi iya aku lupa buat link ke postingan sebelumnya. Di sana ada rincian biayanya. Ini jika perlu: http://www.linasasmita.com/2015/09/pulau-abang-destinasi-wisata-bahari.html

      Hapus
  6. Ternyata Batam punya pantai cantik juga ya, Chila bosen ya ga bisa maen air ampe nangis,

    BalasHapus
  7. Cakep pulaunya, degrdasi warna air lautnya kayak di Menjangan. Seneng ya, dapat tempat snorkling nggak jauh dari tempat tinggal

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya Alhamdulillah Mbak, akhirnya kesampaian snorkeling di sini :D

      Hapus
  8. Ya ampun cakep banget warna gradasi lautnya <3 ayo teh sering latihan snorkeling :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya Neng, pengen latihan terus, sayang banget kecantikan bawah laut klo cuma dilihat di foto2 orang lain doang :D

      Hapus
  9. Makan rame-rame saat lapar dan habis main air itu tiada tara :D

    BalasHapus
  10. Bersyukur jadi chila disetiap cerita indah ibu dan bapaknya terukir indah di dalam triple w, suatu saat nanti jika sudah besar bisa flashback... Wish best for chila :D ;)

    BalasHapus
  11. kalo cuaca cerah...view lautnya bagus banget ya ...kulit juga ikut bagus hangusnya kalo nyemplung kelamaan :)

    BalasHapus

Halaman ini dimoderasi untuk mengurangi spam yang masuk. Terima kasih sudah meninggalkan komen di sini.

Made with by Lina W. Sasmita