Gua Batu Caves yang Terkenal di Selangor Malaysia

Merpati Berterbangan di Halaman Batu Caves

Batu Caves merupakan sebuah gua yang dijadikan kuil hindu yang terletak di wilayah Gombak, Selangor, sebelah utara Kuala Lumpur. Gua yang terbentuk dari batuan kapur semenjak 400 juta tahun yang lalu ini kerap didatangi ribuan jamaah dan wisatawan tertutama pada hari perayaan Thaipusam.

Patung Dewa Murugan

Di samping kanan gerbang masuk menuju tangga gua, terlihat jelas sebuah patung berukuran besar berbalutkan warna emas setinggi 42.7 meter. Patung ini adalah perwujudan Dewa Murugan. Dewa yang terkenal di kalangan orang Tamil di negara bagian Tamil Nadu, India. Dikenal juga dengan nama Kumara, Shanmuka, dan Skanda. Menurut kepercayaan orang Tamil, Dewa Murugan merupakan dewa perang dan pelindung negeri Tamil.

Sewaktu berkunjung ke Batu Caves, saya sengaja datang lebih awal agar bisa lebih santai dan tenang. Ternyata bersyukur, suasana di sana masih lengang dengan udara begitu fresh. Langit pun sudah tidak putih karena kabut asap lagi. Sudah biru seperti semula. Terlebih ini sudah masuk bulan November dimana hujan sudah mengikis seluruh asap di langit tanpa bersisa.

Pelataran Parkir


Feeding


Di pelataran parkir gua terdapat begitu banyak burung merpati yang sedang diberi makan. Kami langsung lupa dengan tujuan semula menaiki tangga. Berbelok menuju kumpulan merpati yang asyik mematuk-matuk makanan burung yang ditabur seorang bapak-bapak berwajah Tamil.

Anak-anak langsung menghambur ke arah merpati. Namun seperti sudah biasa, mereka tidak terganggu sama sekali dengan keributan kecil yang dibuat Chila, Shera, dan Desti. Santai dan cuek bebek, eh cuek-cuek merpati :D Jadi anak-anak pun berani meletakkan makanan burung di tangan dan memberi makan langsung. Tampak geli-geli karena tangannya dipatuk, namun ini sungguh pengalaman berharga bagi mereka. Jarang-jarang bisa dekat dengan burung-burung jinak seperti ini. Ya kalau buat saya biasa saja karena semenjak kecil juga banyak di kampung. Tapi bagi anak-anak Jakarta dan Batam yang hidup di keramaian kota tentu hal ini sangat luar biasa.


Chila Kegelian

Senangnya bisa memberi makan burung

Bermain-main bersama merpati usai sudah. Kami segera menaiki tangga yang cukup tinggi menuju gua. Sesekali berhenti untuk menarik nafas. Di kanan kiri tangga, monyet-monyet mulai bermunculan seperti hendak meminta makan.

Tiba di mulut gua, bunyi-bunyian alat musik dari kuil di dalam gua menggema. Memantul dinding gua hingga membuat jantung jadi deg-degan karena efek pantulannya juga mengenai tubuh kami.

Anak-Anak Rehat di Tangga


Bagian Dalam Gua

Dinding-dinding gua yang tinggi dengan tonjolan stalaktit membuat saya tengadah sambil terkagum-kagum. Sayang pemandangan jadi terganggu dengan tiang-tiang listrik dan benda-benda modern lainnya yang diletakkan di dalam gua.

Dinding-Dinding Gua

Beberapa orang Tamil khusuk berdoa. Membungkuk dan sujud seperti beberapa gerakan dalam sholat. Sebagian lainnya sibuk sedang mempersiapkan sesuatu.

Dari ruang utama gua yang luas, ada tangga naik lagi ke bagian ujung gua. Di ujung gua ini ada sinar yang masuk dari luar karena bagian atas gua bolong membentuk lingkaran tidak sempurna. Di beberapa sudut diletakkan beberapa patung dewa dan sesembahan.

Tak kurang dari 20 menit, setelah mengambil beberapa foto kami pun segera keluar meninggalkan gua. Di samping gua terdapat beberapa warung yang menjual berbagai jenis pernak-pernik souvenir seperti kalung, gelang, tasbih dan miniatur menara petronas.

Ketika menuruni tangga untuk turun, kami bertemu satu keluarga Tamil yang akan berziarah ke gua dan minta difotokan. Si Bapak berkata kalau anak laki-lakinya yang bernama Syahir sedang berulang tahun yang ke-2. Spontan kami menyanyikan lagu "Happy Birthday" untuk Syahir yang imut bermata belo. Ia tampak belum mengerti namun kedua orang tuanya terlihat senang dan berkaca-kaca. Bapak Syahir tak lupa merekam peristiwa tersebut dengan smartphone-nya. Berkali-kali orang tua Syahir mengucapkan terima kasih dan malah minta berfoto dengan kami.


Monyet di Sepanjang Tangga Batu Caves

Anak-Anak Bersama Keluarga Tamil yang anaknya Berulang Tahun

Baca juga Tentang taman di atengah kota Kuala Lumpur Taman KLCC.

How to get there?

Dengan mobil atau taksi, karena terletak di samping jalan raya utama MRR2 di wilayah Gua Batu.

KTM Komuter, layanan kereta KTM Komuter dari KL Sentral ke Gua Batu.

Monorail dan Bus, ditempuh dari KL Sentral, mengambil layanan monorel ke stasiun Titiwangsa. Turun di sini dan mengambil bus ke Gua Batu.

Telepon: 1300 88 5050
Email: enquiries@tourism.gov.my

8 komentar :

  1. Patungnya tinggi banget ya mbak, Apalagi guanya luas banget. Chila sepertinya hepi banget ngasih makan burung2. Semoga suatu saat bisa ngajak anak2 kesana kayak mbak Lina.

    BalasHapus
  2. setelah berkali kali ke Malaysia, akhirnya September 2015 kemarin aku berhasil amsuk ke batu caves dengan menaiki ratusan anak tangga yang lumayan bikin betis gede hahahaha :)
    yuuk kapan - kapan jalan bareng mbak lin :).

    BalasHapus
  3. kalau guanya kaya gini gak menyeramkan ya mbak

    BalasHapus
  4. Ya, Kalau di India sendiri Dewa ini seberapa terkenal. Lebih banyak Dewa Dewa lainnya yang dipuja

    BalasHapus
  5. Cukup bersih, perasaan terakhir ke sana penuh kotoran burung hahaha

    BalasHapus
  6. anak-anak pasti seneng ya bis akasih makan burung gitu mbak

    BalasHapus
  7. Wah keren juga ya.
    Kayanya muantapp kalau bisa kesana.

    BalasHapus
  8. Patungnya besar juga ya mbak, saya hanya bisa melihat di layar TV mbak belum bisa ke tempat yang aslinya ...

    BalasHapus

Halaman ini dimoderasi untuk mengurangi spam yang masuk. Terima kasih sudah meninggalkan komen di sini.

Made with by Lina W. Sasmita