Pulau Gili Lawa Darat TN Komodo yang dikenal melalui jejaring sosial |
Perubahan
ke arah yang lebih baik, lebih maju, dan lebih menguntungkan secara ekonomis
kini mulai dirasakan secara perlahan namun signifikan dalam kurun waktu sepuluh
tahun belakangan ini. Dunia pariwisata dan traveling kini menjadi primadona dan
industri unggulan pemerintah selain industri sawit dan batubara.
Industri pariwisata menjadi harapan baru bagi penyumbang devisa terbesar Indonesia
karena industri ini tanpa asap, jauh dari limbah, ramah lingkungan, dan menyerap banyak tenaga kerja.
Gunung Bromo, Lokasi Liburan Terkenal di Jawa Timur |
Data
Kunjungan Wisatawan Mancanegara (Wisman) ke Indonesia dalam 10 tahun Terakhir.
Tahun
|
Kunjungan
Wisman
(dalam juta)
|
2005
|
5.022
|
2006
|
4.871
|
2007
|
5.505
|
2008
|
6.234
|
2009
|
6.323
|
2010
|
7.003
|
2011
|
7.649
|
2012
|
8.044
|
2013
|
8.802
|
2014
|
9.435
|
2015 (oct)
|
8.100
|
Oleh
karena itu pula perubahan mulai terjadi pada tempat-tempat wisata/liburan. Yang
lama dipercantik dan yang baru mulai bermunculan. Tidak perlu waktu lama untuk
mempromosikan tempat-tempat liburan yang menarik ini karena masyarakat melakukannya
bersama-sama baik secara disadari maupun tidak. Kini, tempat-tempat liburan yang
mempunyai potensi menarik, secara viral dan berantai semakin terkenal di masyarakat seiring dengan berkembangnya
teknologi terutama internet.
Sosial
media dan penerbangan murah memegang peranan penting dalam mendukung industri
pariwisata. Foto-foto cantik dan menawan dari berbagai lokasi berlibur berseliweran
di jejaring sosial. Menjadi daya tarik hingga membuat penasaran para pengguna
internet untuk segera mengunjunginya.
Adanya
media sosial seperti facebook, twitter, dan kini instagram semakin menambah
gairah dunia pariwisata dan traveling. Traveling ke lokasi-lokasi liburan kini
bukan menjadi hal mewah lagi. Semua orang bisa menjangkau dan menikmatinya.
Traveling telah menjadi life style bagi
sebagian masyarakat dunia juga Indonesia
khususnya kaum muda.
Dampaknya
adalah perubahan yang signifikan terjadi pada lokasi-lokasi berlibur. Saya
mencatat perubahan yang besar untuk lokasi-lokasi berlibur selama 10 tahun
terakhir ini. Kalau dulu orang berlibur hanya ke Bali, Bali dan Bali
lagi. Kini wisatawan mulai menyebar ke berbagai wilayah lain di Indonesia.
Menurut
data BPS, selain Bali ada Jakarta dan Kepri (Batam, Bintan, Tanjung Pinang,
Karimun) yang mencatat kedatangan jumlah wisatawan mancanegara terbesar di
Indonesia. Setelah itu Jawa Timur, Jawa Barat, dan Jogjakarta.
Dusun Sade, Lokasi Liburan Berbasis Adat dan Budaya di Lombok |
Melihat popularitas tempat liburan dari media sosial, kini Indonesia tidak lagi dikenal hanya dengan Bali,
namun ada Taman nasional Komodo di NTT, Raja
Ampat di Papua Barat, Kepulauan Derawan di Kalimantan Timur, Wakatobi di
Sulawesi Tenggara, serta Anambas di Kepri.
Perubahan yang Terjadi di Pulau Batam
Dan yang paling membahagiakan bagi saya selaku warga Batam adalah betapa bergairahnya industri pariwisata Batam dalam kurun waktu sepuluh tahun terakhir ini. Hotel-hotel mulai dari sekelas resort hingga hostel dan guest house semakin bertumbuhan dimana-mana. Kawasan resort Nongsa semakin hari semakin ramai oleh turis mancanegara. Pantai-pantai baru di sepanjang pesisir Batam dan juga kawasan Barelang mulai bermunculan dan dikelola dengan baik oleh masyarakat dan pengusaha.
Tempat
liburan lainnya yang berbasis alam, seni budaya, sejarah, fashion, belanja, kuliner, dan MICE (Meeting,
Incentive, Conference, Exhibition) juga tak kalah majunya dibanding
pembangunan hotel-hotel. Wisata Mangrove, diving, island hopping, memancing
adalah wisata yang berbasis alam yang kini mulai dilirik oleh para wisatawan
dan dapat dikembangkan lebih baik lagi ke depan.
Kegiatan
jelajah pulau-pulau kecil, terpencil dan kosong mulai digaungkan oleh beberapa
komunitas pejalan di Batam. Pulau Abang dan Pulau Labun yang pada tahun 2005
silam tidak dikenal sebagai tujuan liburan, kini mulai ramai oleh wisatawan
yang hendak snorkeling, diving, atau sekedar berenang di pantai. Tahun 2015 berbagai
fasilitas pendukung seperti rumah singgah dan alat-alat untuk snorkeling kini dilengkapi
dan disediakan oleh warga. Ini merupakan perubahan besar karena pada tahun 2005 silam bahkan istilah snorkeling saja
belum dikenal di kawasan ini.
Pantai Melur di Barelang Batam |
Jembatan I Barelang, Lokasi berlibur Favorit di Batam |
Selain
tempat untuk snorkeling, Pulau Abang dikenal luas oleh masyarakat Batam dan
Singapura sebagai tempat memancing. Berbagai kapal ukuran besar dan kecil kerap
ditemui diperairan ini terutama pada akhir pekan. Didukung oleh akses jalan
yang terbilang lancar dan hanya memerlukan waktu tak lebih dari 1 jam dari
Batam dan 2 jam dari Singapura, Pulau Abang semakin menjadi surga bagi para
pemancing mania.
Harapan
saya adalah dengan semakin tersebarnya lokasi-lokasi liburan di Batam dan
kawasan hinterland melalui jejaring sosial, para wisatawan tetap dapat menjaga kebersihan
lokasi liburan dengan tidak membuang sampah sembarangan. Tidak merusak
fasilitas tempat liburan dengan vandalisme dan selalu menjaga ketertiban.
Bersiap Snorkeling di Pulau Abang |
Untuk
tempat liburan yang berbasis sejarah, terdapat Pulau Galang yang terletak di
selatan Pulau Batam. Pulau ini merupakan bukti bahwa bangsa Indonesia telah berkontribusi bagi kemanusiaan dengan menampung ribuan pengungsi
perang Vietnam .
Berbagai bangunan tua serta kapal-kapal yang digunakan para pengungsi masih
tersimpan baik di pulau ini.
Dari
bidang seni, budaya, fashion, dan belanja kini kerap digelar berbagai festival juga
pameran produk-produk unggulan di berbagai mall dan pusat perbelanjaan. Suatu
paduan tepat yang menggabungkan berbagai diversifikasi wisata menjadi satu
kesatuan sehingga wisatawan merasa dimanjakan dan berfikir akan kembali atau
menambah waktu liburannya di Batam.
Untuk
MICE Batam tak kalah dibanding kota
lainnya. Beberapa kali pernah digelar berbagai event internasional yang bahkan
dihadiri oleh sekelas presiden dan perdana Menteri. Untuk lokasi eksibisi, konfrensi dan
meeting berskala internasional, Batam telah memiliki ruangan yang dapat
menampung peserta dengan jumlah di atas 3000 orang.
Melihat
berbagai pertumbuhan dan capaian yang sangat signifikan di kota
tempat dimana saya tinggal, saya optimis bahwa pariwisata di Batam khususnya, dan Indonesia
umumnya akan semakin meningkat lagi dari tahun ke tahun. Dan target kunjungan
wisman sebanyak 20 juta pada tahun 2019 akan tercapai karena salah satu
penyumbang dari pintu-pintu kedatangan wisatawan manca negara ini tentunya
adalah Batam.
aku belum ke pulau abang^^
BalasHapusmakin kesini banyak bermunculan tempat2 bagus ya mbak,taunya juga dari foto teman2 di media social..
Nunggu si kecil satu tahun dulu Mbak udah bisa diajak.
HapusSisi positif media sosial adalah memperkenalkan tempat cantik yang bisa menjadi tujuan wisata ya, Mbak
BalasHapusIyup betul banget Mbak Astin.
Hapusmudah-mudahan di tahun 2016 aku bisa ke Batam ya mbak. Mau dong infonya mbak kalau ke sana sekeluarga paling murah pakai apa? maklum dana terbatas :)
BalasHapusAsyiiik. Amin amin aminn. Biar aku bisa berguru ilmu gimana caranya jadi juara lomba blog :D
HapusWah, dalam 10 tahun naik hampir dua kali lipat ya. Sekarang juga Kemenpar promosinya jor-joran banget. Semoga tahun ke depannya meningkat drastis~ belum pernah ke Kepri euyyy aku.
BalasHapusTapi masih kalah jauh dibanding Malaysia Una. malay malah kayaknya hampir 27 juta tahun lalu.
HapusJembatan Barelangnya kereen, moga suatu saat bisa ke Batam juga :D
BalasHapusAmiin. Semoga saya bisa ketemu Yanti :*
HapusAku kurang tau Batam :' tapi liat jembatan Barelang kok jadi kepincut sama Batam ya :'
BalasHapusAyo sini sini pada main ke Batam :D
HapusHai mbak, salam kenal :)
BalasHapusPas banget ini tulisannya, insya Allah mau main ke Batam...heheh..thanks for share :)
Hai Mbak, waah kapan? kabarin ya!
Hapusaku beruntung banget ya mutasi ke batam, bertemu kalian blogger2 kece dan komunitas jalan
BalasHapusAku juga beruntung berteman dengan kamuh. *renggut hermes wkwk
Hapus