Sekilas tentang Tanjung Piayu
Laut yang begitu tenang tampak memantulkan bayangan awan serta bayangan pepohonan bakau dan kelapa yang tumbuh subur di pesisir pulau-pulau di sekitar perairan Piayu Laut, Kelurahan Tanjung Piayu, Kecamatan Sei Beduk, Kota Batam. Dari jalan tempat saya berdiri dan memandang, tampak rumah-rumah penduduk serta restoran-restoran seafood tepi laut terhubung dengan pelantar dan dermaga tempat kapal-kapal nelayan bersandar.
Laut yang begitu tenang tampak memantulkan bayangan awan serta bayangan pepohonan bakau dan kelapa yang tumbuh subur di pesisir pulau-pulau di sekitar perairan Piayu Laut, Kelurahan Tanjung Piayu, Kecamatan Sei Beduk, Kota Batam. Dari jalan tempat saya berdiri dan memandang, tampak rumah-rumah penduduk serta restoran-restoran seafood tepi laut terhubung dengan pelantar dan dermaga tempat kapal-kapal nelayan bersandar.
Dari Jalan S. Parman, satu-satunya jalan yang menghubungkan
Piayu Laut dengan daratan Pulau Batam, saya berjalan perlahan sambil mengamati
perubahan yang cukup pesat di Kampung Piayu Laut ini. Dahulu, meskipun masih satu daratan dengan Batam, kampung ini belum terhubung secara langsung via darat dengan wilayah lainnya
karena terhalang oleh perbukitan. Satu-satunya cara masyarakat Piayu Laut berinteraksi
dengan daratan Batam adalah melalui jalur laut dengan menyebrang ke kawasan Telaga
Punggur.
Suasana Piayu Laut di siang hari. |
Saya pertama kali berkunjung ke kampung ini sekitar 9 tahun
yang lalu. Saat itu akses jalan darat telah dibuka dengan menyisir punggungan bukit. Namun jalanan masih berupa
tanah merah yang jika hujan tiba, akan sangat becek. Terlebih, kendaraan pun harus
turun naik bukit yang cukup terjal.
Kini, jalan menuju Tanjung Piayu khususnya Piayu Laut, telah
beraspal mulus dan ramai dikunjungi warga Batam dari wilayah lain. Bahkan banyak juga warga asing yang datang. Sebagian besar
pengunjung ini adalah mereka yang sedang berburu kuliner di
restoran-restoran sea food yang tersebar di tepi-tepi laut. Sebagian lagi adalah mereka yang ingin bertamasya ke Pantai Biru Sehati yang terletak tak jauh dari pemukiman warga.
Selain pertimbangan jarak yang cukup dekat, harga sea food di restoran-restoran Piayu Laut cenderung lebih murah dibandingkan dengan restoran-restoran sea food lainnya. Masyarakat pun lebih dimudahkan lagi berkunjung ke sana dengan disediakannya bis bertarif murah oleh pemerintah melalui Dinas Perhubungan Kota Batam. Bis tersebut menghubungkan pusat kota di Batam Center dengan Piayu Laut ini.
Menyusuri jalanan di kampung nelayan ini, saya seakan de javu. Ditambah lagi dengan lambaian kembang ilalang yang menghiasi tepi jalan, seakan ia memanggil-manggil untuk segera menghampiri kampung kecil yang terletak di sisi tenggara Pulau Batam ini. Atau mungkin saja de javu karena aroma dan hawa laut yang khas yang senantiasa saya rindui. Yang menguar ke udara hingga menelusup memenuhi rongga dada dan mengingatkan akan beragam rasa.
Pyuuuh, saya menarik nafas panjang, memenuhi rongga paru-paru dan diafragma dengan udara laut yang kaya akan oksigen. Sambil mengingat dan memanggil satu per satu memori kampung-kampung tua di Batam yang pernah saya singgahi. Salah satu khasanah kekayaan negeri yang perlu digali agar lestari.
Sebuah gapura bernuansa merah putih, seolah-olah masih menyiratkan semangat kemerdekaan para warga Piayu Laut dalam menyambut hari-hari selanjutnya. Seperti semangat para pahlawan kemerdekaan yang senantiasa menyala dan membara pada jiwa-jiwa para pemuda.
Kehidupan di kampung nelayan Piayu Laut pun berdetak seperti hari-hari biasanya. Seperti saat itu. Ketika sekumpulan ibu-ibu mengerubungi penjual pakaian seken yang menghamparkan dagangannya di bawah pohon mangga. Seperti sekumpulan anak-anak yang berkejaran saat bermain sepeda dan bermain bola. Seperti seorang gadis kecil yang sedang merajuk di teras rumahnya. Dan seperti para bapak yang pergi melaut, atau yang sedang sibuk bergotong royong membangun rumah salah seorang warga. Kehidupan yang sederhana namun sarat makna.
Jalan aspal menuju Piayu Laut, Tanjung Piayu. |
Selain pertimbangan jarak yang cukup dekat, harga sea food di restoran-restoran Piayu Laut cenderung lebih murah dibandingkan dengan restoran-restoran sea food lainnya. Masyarakat pun lebih dimudahkan lagi berkunjung ke sana dengan disediakannya bis bertarif murah oleh pemerintah melalui Dinas Perhubungan Kota Batam. Bis tersebut menghubungkan pusat kota di Batam Center dengan Piayu Laut ini.
Restoran penuh oleh pengunjung |
Menyusuri jalanan di kampung nelayan ini, saya seakan de javu. Ditambah lagi dengan lambaian kembang ilalang yang menghiasi tepi jalan, seakan ia memanggil-manggil untuk segera menghampiri kampung kecil yang terletak di sisi tenggara Pulau Batam ini. Atau mungkin saja de javu karena aroma dan hawa laut yang khas yang senantiasa saya rindui. Yang menguar ke udara hingga menelusup memenuhi rongga dada dan mengingatkan akan beragam rasa.
Ilalang di tepi jalan S.Parman Piayu Laut, Tanjung Piayu. |
Pyuuuh, saya menarik nafas panjang, memenuhi rongga paru-paru dan diafragma dengan udara laut yang kaya akan oksigen. Sambil mengingat dan memanggil satu per satu memori kampung-kampung tua di Batam yang pernah saya singgahi. Salah satu khasanah kekayaan negeri yang perlu digali agar lestari.
Gapura Piayu Laut, Kelurahan Tanjung Piayu, Batam. |
Menuju Pantai Biru Sehati, Piayu Laut. |
Kehidupan di kampung nelayan Piayu Laut pun berdetak seperti hari-hari biasanya. Seperti saat itu. Ketika sekumpulan ibu-ibu mengerubungi penjual pakaian seken yang menghamparkan dagangannya di bawah pohon mangga. Seperti sekumpulan anak-anak yang berkejaran saat bermain sepeda dan bermain bola. Seperti seorang gadis kecil yang sedang merajuk di teras rumahnya. Dan seperti para bapak yang pergi melaut, atau yang sedang sibuk bergotong royong membangun rumah salah seorang warga. Kehidupan yang sederhana namun sarat makna.
Ibu-ibu dan penjual pakaian seken |
Anak-Anak penuh semangat bermain bola |
Gadis kecil yang sedang merajuk di teras rumahnya. |
Rumah-Rumah Warga Kampung Nelayan Piayu Laut |
"Kok bisa sih Bu punya ide mengolah bahan-bahan yang sudah tidak digunakan lagi seperti ini? Mana cantik-cantik pula." Saya terkesima melihat deretan bunga-bunga beraneka rupa yang dibuat oleh tangannya Bu Nurma. Siapa sangka bahwa bunga-bunga itu adalah cangkang kerang, gonggong, kapis yang selama ini malah dibuang-buang orang setelah memakan isinya. Limbah rumah tangga yang sebenarnya bisa diolah menjadi sebuah karya yang bernilai jual tinggi.
"Saya kan ikut kegiatan pelatihan dari Astra." Kata Ibu Nurma sambil memindahkan beberapa pot bunga hasil karyanya ke meja di teras rumah. Saya semakin penasaran dan mengamati satu per satu bahan dasar apa saja yang menyusun tiap kuntum bunga tersebut.
"Selain RT 1 di tempat saya, di RT 2 juga ada pelatihan membuat keripik." Sambung Bu Nurma lagi. Saya mengangguk-angguk dan berjanji dalam hati untuk pergi ke RT 2 juga menyambangi si pengrajin keripik.
Beberapa menit kemudian, saya bertemu dengan Mas Supriadi yang ternyata merupakan seorang fasilitator Kampung Berseri Astra Tanjung Piayu Batam. Darinya saya mendapat banyak pengetahuan tentang apa itu Kampung Berseri Astra.
"Saya kan ikut kegiatan pelatihan dari Astra." Kata Ibu Nurma sambil memindahkan beberapa pot bunga hasil karyanya ke meja di teras rumah. Saya semakin penasaran dan mengamati satu per satu bahan dasar apa saja yang menyusun tiap kuntum bunga tersebut.
"Selain RT 1 di tempat saya, di RT 2 juga ada pelatihan membuat keripik." Sambung Bu Nurma lagi. Saya mengangguk-angguk dan berjanji dalam hati untuk pergi ke RT 2 juga menyambangi si pengrajin keripik.
Beberapa menit kemudian, saya bertemu dengan Mas Supriadi yang ternyata merupakan seorang fasilitator Kampung Berseri Astra Tanjung Piayu Batam. Darinya saya mendapat banyak pengetahuan tentang apa itu Kampung Berseri Astra.
Bunga hasil kerajinan Ibu Nurma. |
Cangkang-cangkang kerang, kapis dan gongong yang jadi bahan dasar kerajinan Bu Nurma. |
Kampung Berseri Astra ⛳
Kampung Berseri Astra (KBA) adalah sebuah program kontribusi sosial
berkelanjutan dari Astra yang diimplementasikan kepada masyarakat secara nyata dengan konsep
pengembangan sosial yang mengintegrasikan 4 pilar program yakni Kesehatan, Pendidikan, Lingkungan dan Kewirausahaan.
Melalui program Kampung Berseri Astra ini, masyarakat dan
perusahaan dapat berkolaborasi untuk bersama-sama mewujudkan kampungnya menjadi wilayah yang bersih,
sehat, cerdas dan produktif sehingga membantu meningkatkan kualitas hidup
masyarakat di lingkungan KBA.
Telah ada sekitar 77 Kampung Berseri Astra yang tersebar di berbagai titik di wilayah Indonesia yang kini tengah aktif membangun 4 pilar program KBA. Program pengembangan guna memperbaiki kualitas hidup masyarakatnya sehingga dapat berkontribusi secara nyata dalam membangun Indonesia yang lebih maju dan sejahtera.
Untuk Kota Batam sendiri, pembukaan dan penyematan Kampung Berseri Astra kepada Tanjung Piayu telah dimulai sejak April 2018. Meskipun tergolong KBA baru, KBA Tanjung Piayu Batam telah mampu membuktikan diri bahwa pada beberapa pilar seperti kewirausahaan telah mulai menampakkan hasilnya. Selain itu pemilihan lokasi untuk KBA Batam di wilayah Tanjung Piayu ini, sangat tepat sasaran karena kampung ini mempunyai banyak potensi yang bisa dikembangkan lebih baik lagi ke depannya.
Nah karena yang begitu kuat terlihat dari KBA Tanjung Piayu adalah di bidang Kewirausahaan, maka saya akan memulai pembahasan tentang kegiatan KBA Tanjung Piayu dari pilar ini.
Telah ada sekitar 77 Kampung Berseri Astra yang tersebar di berbagai titik di wilayah Indonesia yang kini tengah aktif membangun 4 pilar program KBA. Program pengembangan guna memperbaiki kualitas hidup masyarakatnya sehingga dapat berkontribusi secara nyata dalam membangun Indonesia yang lebih maju dan sejahtera.
Untuk Kota Batam sendiri, pembukaan dan penyematan Kampung Berseri Astra kepada Tanjung Piayu telah dimulai sejak April 2018. Meskipun tergolong KBA baru, KBA Tanjung Piayu Batam telah mampu membuktikan diri bahwa pada beberapa pilar seperti kewirausahaan telah mulai menampakkan hasilnya. Selain itu pemilihan lokasi untuk KBA Batam di wilayah Tanjung Piayu ini, sangat tepat sasaran karena kampung ini mempunyai banyak potensi yang bisa dikembangkan lebih baik lagi ke depannya.
Nah karena yang begitu kuat terlihat dari KBA Tanjung Piayu adalah di bidang Kewirausahaan, maka saya akan memulai pembahasan tentang kegiatan KBA Tanjung Piayu dari pilar ini.
Pelantar dermaga menuju rumah warga |
Cerahnya langit hari itu. |
1. Pilar
Kewirausahaan
Salah satu karya nyata yang dapat dilihat dari keberadaan KBA di Tanjung Piayu Batam adalah karya-karya Ibu Nurma, seorang ibu rumah tangga yang kemudian
diberi pelatihan oleh tim KBA untuk mendapatkan keterampilan mengolah bahan
limbah yang melimpah seperti cangkang kerang, kapis dan gonggong.
Sebagian besar kita sudah familiar dengan kerang. Namun apa itu kapis dan gonggong? Kapis adalah hewan laut sejenis kerang yang mempunyai cangkang keras mirip dengan kipas. Sedangkan gonggong adalah sejenis siput (hewan moluska) khas Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) yang memiliki cangkang keras berbentuk seperti kuncup bunga. Gonggong tidak dijumpai di wilayah provinsi lainnya di Indonesia selain di Kepri. Siapa sangka, limbah cangkang gonggong yang tidak terpakai itu di tangan ibu Nurma bisa berubah menjadi kuncup bunga-bunga tulip yang cantik.
Sebagian besar kita sudah familiar dengan kerang. Namun apa itu kapis dan gonggong? Kapis adalah hewan laut sejenis kerang yang mempunyai cangkang keras mirip dengan kipas. Sedangkan gonggong adalah sejenis siput (hewan moluska) khas Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) yang memiliki cangkang keras berbentuk seperti kuncup bunga. Gonggong tidak dijumpai di wilayah provinsi lainnya di Indonesia selain di Kepri. Siapa sangka, limbah cangkang gonggong yang tidak terpakai itu di tangan ibu Nurma bisa berubah menjadi kuncup bunga-bunga tulip yang cantik.
Bahan dasar dari gonggong. |
Bahan dasar bunga dari cangkang gonggong dan kerang kecil |
Bahan dasar bunga dari cangkang gongong yang dipotong dan cangkang kerang kecil. |
Bunga dari cangkang gonggong dan kerang |
Kerajinan bunga dari cangkang kerang |
Kerajinan bunga dari gongong dan cangkang kerang |
Selain Bu Nurma, ada juga Ibu Rentina pemilik usaha keripik singkong dan pisang yang ia beri label Cassava Mrs. Rentina. Di bawah asuhan dari KBA Tanjung Piayu Batam, usaha Bu Rentina makin maju dan berkembang. Selain diberi pelatihan cara membuat dan mengolah, Ibu Rentina beserta ibu-ibu lainnya di RT 2 juga diberikan pelatihan mengenai capacity building tentang materi kewirausahaan.
Dalam pelatihan ini dibahas mengenai kemasan dan labeling suatu produk sehingga dapat diterima oleh pasar. Pembekalan untuk mengetahui apa bahan pengemasan dan jenis apa saja yang ada di pasaran. Mengetahui ketahanan kemasan serta variasi harga. Kemudian ditanamkan juga pemahaman bagaimana menjadi produsen yang cermat dalam menjalankan kewirausahaan sehingga menghasilkan produk yang unggul serta bermanfaat bagi konsumen.
Dalam pelatihan ini dibahas mengenai kemasan dan labeling suatu produk sehingga dapat diterima oleh pasar. Pembekalan untuk mengetahui apa bahan pengemasan dan jenis apa saja yang ada di pasaran. Mengetahui ketahanan kemasan serta variasi harga. Kemudian ditanamkan juga pemahaman bagaimana menjadi produsen yang cermat dalam menjalankan kewirausahaan sehingga menghasilkan produk yang unggul serta bermanfaat bagi konsumen.
2. Pilar Kesehatan
Permasalahan kesehatan bagi warga yang tinggal di wilayah perkampungan pesisir seperti di Piayu laut, sangatlah beragam. Kurangnya pemahaman akan gaya hidup sehat membuat masyarakat rentan oleh serangan beragam penyakit. Apalagi masyarakat pesisir lebih menyukai mendirikan rumah di atas laut dimana limbah rumah tangga langsung dibuang ke laut.
Oleh sebab itu, bersama-sama instansi dan dinas terkait, tim KBA Batam secara rutin mengadakan kegiatan-kegiatan positif yang berhubungan dengan masalah kesehatan seperti penyuluhan, pengobatan gratis dan posyandu. Beberapa kegiatan yang telah dilaksanakan diantaranya:
1. Posyandu untuk para lansia
Kegiatan ini diawali dengan senam sehat lansia yang dilanjutkan dengan pengecekan kesehatan, lalu pengobatan gratis dan pembagian makanan sehat. Kegiatan ini dihadiri oleh tim kesehatan dari Stikes Mitra Bunda dan Puskesmas Sei Pancur.
Posyandu Lansia. Foto: KBA Batam |
2. Peringatan Hari Cuci Tangan Sedunia
KBA Tanjung Piayu Batam juga aktif memberikan penyuluhan kepada anak-anak Sekolah Dasar. Contohnya penyuluhan diberikan kepada anak-anak SD 002 saat memperingati Hari Cuci Tangan Sedunia pada 13 Oktober yang lalu. Bersinergi dengan relawan dan tim medis dari Klinik Budi Rosari, kegiatan ini berupa penyuluhan kesehatan dan dilanjutkan dengan simulasi mencuci tangan yang benar. 214 siswa SDN 002 Tanjung Piayu dan 9 guru ikut serta dalam aksi ini.
Para Siswa diberi penyuluhan. Foto: KBA batam |
Para siswa melakukan simulasi cuci tangan yang benar dan bersih. Foto KBA Batam |
Memperingati Hari Osteoporosis, KBA Batam menyelenggarakan acara Bakti Sosial. Peringatan ini diisi dengan senam senam pagi, penyuluhan kesehatan, pengecekan kesehatan gratis dan makan bubur kacang ijo bersama. Penyuluhan kesehatan ini bersinergi dengan Komunitas Peduli Anak Bangsa dan Relawan Nusantara Kepri.
Bincang-bincang tentang Osteoporosis. Foto: KBA Batam |
4. Memperingati Hari Diabetes
Dalam rangka memperingati Hari Diabetes, KBA Tanjung Piayu bersama Puskesmas, Kalbe dan Posyandu Tulip II Sei Beduk, melakukan penyuluhan kesehatan tentang penyakit diabetes dan pentingnya menjaga kesehatan. Selain itu dilakukan penimbangan badan dan pengobatan secara gratis.
Masyarakat sedang diperiksa kesehatan secara gratis. Foto: KBA batam |
3. Pilar Pendidikan
Jika teringat akan sulitnya mengenyam pendidikan di masa lalu karena kesulitan biaya pendidikan, saya terkadang suka sedih. Andai saja dulu siswa-siswa tak mampu dan berprestasi bisa mendapatkan beasiswa semudah sekarang. Dimana satu orang siswa saja bisa mendapatkan berbagai macam beasiswa dari berbagai instansi dan perusahaan.
Saya bahagia bahwa anak-anak zaman sekarang, tidak menemui kesulitan hidup seperti dulu-dulu. Jika saja ia dan orang tuanya mau bergerak sedikit saja, Insya Allah beasiswa akan sangat mudah didapat. Baik berupa beasiswa untuk siswa tidak mampu maupun siswa berprestasi. Di Batam sendiri, Pemerintah Kota (Pemko) sangat perduli dengan masyarakat hinterland yang tinggal di pulau-pulau kecil juga terpencil. Asal anak tersebut punya kemauan bersekolah, maka Pemko akan mempermudah anak tersebut untuk menerima beasiswa.
Para Orang Tua Siswa sedang Membuka rekening baru. Foto: KBA Batam |
Sejalan dengan semangat Indonesia untuk lebih maju dalam bidang pendidikan, pada 30 Oktober 2018 KBA mengadakan program beasiswa untuk para pelajar. Penerimaan beasiswa ini juga dimaksudkan untuk meningkatkan semangat belajar. Adapun para penerima beasiswa ini adalah warga RT 2 RW 10 Piayu Laut sebanyak 35 orang. Program ini bekerja sama dengan Bank Permata sebagai penyalur dana beasiswa.
4. Pilar Kebersihan Lingkungan
Hampir di setiap perkampungan nelayan pesisir, permasalahan-permasalahan lingkungan selalu saja menjadi isu hangat yang tak kan ada habis-habisnya untuk dibahas. Sudah menjadi rahasia umum, jika perkampungan nelayan pada umumnya cenderung kotor dan banyak sampah. Maka beragam aksi bersih lingkungan terutama penyuluhan guna menyadarkan masyarakat akan pentingnya kebersihan lingkungan.
Gotong Royong Membersihkan kampung. Foto: KBA Batam |
Untuk itulah KBA kerap hadir mendampingi masyarakat dalam program gotong royong membersihkan kampung. Dan untuk mempercantiknya maka dibuat mini garden pada beberapa titik halaman rumah. Yang nantinya akan menjadi proyek percontohan sehingga akan mudah ditiru oleh warga lainnya. Setiap kebaikan sifatnya menular. Maka jika kebaikan ini terlihat dan dinilai masyarakat sangat baik, maka mereka pun akan dengan sadar diri, menduplikasi pada kehidupannya masing-masing. Untuk mensukseskan program ini KBA bersinergi dengan Relawan Nusantara Kepri.
Masyarakat pun ternyata menyambut gembira program ini. Seperti apa yang dituturkan oleh seorang warga bernama Budiyanto (49) yang mengucapkan terima kasih kepada Astra yang sudah mau peduli dengan lingkungannya. Ucapan sederhana seorang warga yang mungkin saja melangitkan do'a sehingga Astra tetap berjaya.
***
Awan tampak menebal di sisi langit bagian tenggara. Saya berjalan melintasi jalan baru yang dibangun menuju sebuah restoran sea food yang juga baru. Beberapa mobil pribadi hilir mudik menuju restoran ini. Geliat ekonomi semakin membaik di wilayah Batam yang satu ini. Setidaknya transaksi untuk konsumsi terus mengalir setiap hari. Itu artinya, para nelayan akan tetap bisa menyalurkan hasil tangkapannya ke restoran-restoran ini. Akan selalu ada seulas senyum sang istri di dapur dan segaris senyum dari bibir-bibir mungil anak-anak pesisir.
Sebuah bis tiba-tiba saja berlalu tanpa berhenti. Saya dan seorang teman berteriak guna menghentikannya. Usaha yang tidak sia-sia karena sebentar saja kami sudah ada di dalam bis. Bersama penumpang lainnya kembali menuju rumah masing-masing setelah bertamasya sejenak ke Piayu Laut. Tamasya yang mengayakan. Karena dari tempat ini, ada banyak pelajaran dan semangat yang saya simpan dalam hati. Untuk suatu saat nanti saya bawa pulang ke kampung halaman.
kreasi dari warga setempat hasilnya luar biasa cantik mbak.
BalasHapusIya Koh Ded. Kreasi kerajinan tangannya indah-indah
HapusAku suka kerajinan dari kerang-kerangan. Aku juga suka foto gadis kecil yang sedang merajuk di teras rumahnya, dan suka juga melihat pemandangan rumah di atas air :))
BalasHapusAlhamdulillah kalau suka dengan foto-fotonya Mbak. Terima kasih.
HapusMereka layak mendapatkan kehidupan yang lebih baik, Mbak. Saya tahu karena hidup di dekat pantai dengan keadaan yang demikian tentu sulit sekali meningkatkan taraf hidup lebih baik!
BalasHapusSebenarnya mudah jika hasil laut tetap melimpah ruah. Karena konsumen dan pembeli datang sendiri ke sini. Tidak perlu biaya distribusi.
Hapuswah bunganya cantik=cantik ya..
BalasHapusBaru tahu saya kalau ada kerajinan bunga dari kerang dan gonggong.
Kapan-kapan semoga bisa ke sana.
Iya Mbak bisa dijadikan kerajinan. Saya ini baru mau mulai belajar buat juga baru ngumpul-ngumpulin bahan tinggal beli cat piloknya.
Hapuscantik2 bunga2 kreasinya...kehidupannya masih alami banget ya...
BalasHapusIya Mbak. Khas kehidupan di pesisir pantai.
HapusNgomongin Piayu laut pasti buat saya ngiler karena kepikiran makanan seafoodnya, tapi dengan program KBA sepertinya masyarakat menjadi semakin produktif serta peduli dengan kesehatan dan lingkungannya ya kak. Hasil kreasi bunga-bunganya juga cantik-cantik
BalasHapusIya nih Piayu Laut ini juara kalau untuk sea foodnya. Banyak diburu warga.
HapusWahh, semangat wirausahanya luar biasaaa ya. Unik lho, ada keripiknya juga yang mereka hasilkan. Keren!
BalasHapusTernyata masyarakat hanya butuh trigger dan pengarahan aja. Buktinya setelah dilatih dan diberi arahan mereka mampu berkarya dan berproduksi sendiri. Menurut saya KBA ini program yang memang real untuk masyarakat.
Hapuswah seru juga ternyata sudah ada bis ke piayu (baru tahu)
BalasHapusbtw ... KBA atau kampung berseri astra program yang bagus dan tetap sasaran nih
nice
Sudah ada Om Reza. Alhamdulillah. Pemko Batam mulai memperhatikan urusan transportasi.
Hapuskalau berkunjung ke Tanjung Piayu Batam dari kota batam dekat apa tidak mba?
BalasHapusKota Batamnya daerah mana? Kalau dari Batam Center ada bis langsung ke sana. Naik sekali aja ongkosnya Rp 4.000.
HapusBagus sekali apa yang di laksanakan kampung berseri Astra ya mba. Perhatiannya kepada para lansia juga oke banget. Nah moga kegiatan untuk menjaga kebersihan kampung bisa terjaga dengan baik ya mba. Btw, hasil kreasinya bagus bagus ya mba :)
BalasHapusBetul Mbak. KBA ini perhatian banget kepada lansia. Salut.
HapusKreatif juga ya, bisa menhubme limbah rumah tangga menjadi kerajinan tangan. Cantik bisa berubah wujud jadi bunga, kalo dilihat di foto malah kayak bunga asli.
BalasHapusAku takjub dengan pantai-pantai di Sumatera, cantiiiik semuaaa
Iya Mbak aku juga takjub. Kok cantik-cantik ya. Kok keren ya. Jadi seru foto-foto aja.
HapusWah, no wonder, Lina jd salah satu Juara Wonderful Indonesia. Pastilah tulisannya mendetail dan sangat menarik seperti tulisan ini. KBA berhasil di wilayah Tanjung Piayu. Karya2 bu Nurma luar biada ya, indah, artistik pulak, bu Rentina yg cetar deng kripik singkongnya jd Label produknya. Kampung Berseri ASTRA mudah2an berkembang di mana-mana di Indonesia. Aamiin.
BalasHapusTerima kasih Bunda. Aduh amiiin.
HapusIya KBA Tanjung Piayu ini Alhamdulillah telah berhasil membina dan mengarahkan warga untuk berkarya secara nyata.
Indahnya alam Indonesia.
BalasHapusMantapnya Astra karena udah memberikan pelatihan buat warga yang bisa menambah penghasilan mereka.
Iya Mbak, berkat pelatihan-pelatihan yang diberikan Tim Astra, mereka jadi berkarya dan bisa mendapatkan penghasilan.
HapusWah... itu bebungaan cakep banget. Ngecatnya pake apa ya mereka? Keren euy...
BalasHapusNgeliat gambar gambarnya kayak sejuk banget ya Mbak tempat tersebut. Pingin ih bisa kesana.
Ngecatnya kata Bu Nurma pakai pilok mbak.
HapusKreafit banget warga" di sana. Hasil kerajinannya juga bagus". Keren nih.
BalasHapusIya ini yang saya suka. Kreatif dan hasilnya jadi indah juga cantik.
HapusKBA ini bermanfaat sekali membuat warga desa berdaya.
BalasHapusOh ya Mbak, apa setiap desa KBA pilihan Astra atau diajukan?
Tim Astra yang mensurvei dan menentukan. Tapi sepertinya sekilas saya lihat di website satu-indonesia.com boleh mengajukan. Semoga saya nggak salah lihat. Karena saya juga tertarik untuk mengajukan kampung halaman.
HapusDuh cantik amat bunganya, nggak nyangka terbuat dari gonggong dan cangkang kerang. Tulisannya ciamik, calon juara ni teh Lina..
BalasHapusIya Mbak. Bunga-bunganya cantik padahal itu limbah rumah tangga yang biasa dibuang setelah makan sea food.
HapusAmiiin semoga kita menang :D
MasyaAllah selalu bangga dengan kamoung astra dan peran serta masyarakat ini. Demi menciptakan hal yang bermanfaat sungguh mulia. Pengen deh di Kendal ada kampung astra
BalasHapusIya Nyi. Aku awalnya nggak percaya sih tentang Kampung Berseri Astra ini real apa cuma iklan-iklan doang. Eh pas ke sana ternyata memang serius ada pembimbing dan pengarahnya. Dan yang pasti ada karya serta hasilnya.
HapusLangit biru cerah dan pantai serta laut yang biru jernih benar-benar membuat saya betah melihat fotonya. Hasil kerajinan tangan dari cangkang kerangnya bagus-bagus sekali
BalasHapusAlhamdulillah pas ke sana beberapa kali cuacanya selalu sedang bagus.
HapusMasya Allah, cakep banget hasil karya cipta Ibu Nurma.
BalasHapusTak jemu-jemu memandangnya.
Di Balikpapan juga ada KBA.
Astra menyediakan fasilitas agar penduduk di sana berkembang dan mandiri
Saya rasa program KBA di Tanjung Piayu ini, khususnya untuk wirausaha yang membidik ibu-ibu seperti Bu Nurma memang tepat adanya. Karena bahan baku melimpah sehingga ongkos produksi bisa ditekan sekecil mungkin.
HapusBaru aja ku antar adikku internship di batam, ternyata pulau batam indah banget ya mba apalagi piayu. Btw kerajinan tangan bikin bunga dari cangkang kerang nya kreatif dan inovatif mirip banget sama bunga beneran
BalasHapusIya Mbak Asti, mirip banget dengan bunga betulan loh.
Hapus"Kehidupan sederhana tapi sarat makna". Kalau liat foto2nya tampaknya adem ya tinggal di sana, maksudnya suasananya :D
BalasHapusternyata slaah satu kampung binaan Astra ya mbak :D
Wah semoga makin sejahtera masyarakatnya dengan kehadiran resto2 ini nanti ya mbak :D
Betul Mbak. Suasana di sana itu adem tentram dan perasaan saya damai banget. Meskipun matahari di pantai itu terik, tapi tetap saja suasana kampungnya menenangkan.
HapusAku menikmati foto dalam artikel ini, dijepret dalam bingkai seni yang berbicara banget yang. Keren kegiatannya dari cuci tangan itu sampai ada cek kesehatan ya.
BalasHapusAlhamdulillah terima kasih Mbak Naqi.
HapusBagus-bagus pemandangannya. Lingkungannya juga bersih. Mantap
BalasHapusIya Mas lingkungannya bersih di sana.
HapusBudaya gotong royong bantu warga bikin rumah keren banget mbak. Udah jarang yang kayak gitu.
BalasHapusIya Mas udah jarang banget sekarang budaya begitu.
HapusPasti senang bgt menjadi warga di sana ya. Bisa bgt dijadikan desa percontohan ini. Keren ya Astra dg program KBAnya, benar2 membangun.
BalasHapusKayaknya kalau jadi penduduk Kampung Piayu sana tiap hari seperti liburan bak. Soalnya tepi laut banget hehe.
HapusSekarang mulai banyak perusahaan2 yg mulai tergerak buat bikin bedol desa, ya bagus sih bikin orang2 desa maju, dikasih pelatihan trus hasilnya dijual buat masyarakat itu sendiri, jd maju
BalasHapusKegiatan seperti ini patut diapresiasi ya Manda, soalnya bisa mensejahterakan rakyat banyak.
HapusMemang benar ya mbak, suatu bangsa yang majyu itu dibangun oleh Pendidikan, Kesehatan dan Ekonomi masyarakatnya yang baik.
BalasHapusYup, setuju Mas. Begitulah kiranya.
Hapusitu cantikcantik sekali bunga dari kerangnya. Astra keren bisa memberikan kontribusi ke masyarakat, semoga makin banyak KBA menyebar merata di seluruh Indonesia. aamiin.
BalasHapusIya semoga makin banyak KBA-KBA lainnya di seluruh nusantara.
HapusLokasinya super keren ini mbak.. jadi pengen juga mampir kesana
BalasHapusSini kapan-kapan mampir ke Batam ya Ilham.
Hapus