Wonderful Indonesia - Belajar Mencintai Indonesia dari Puncak Gunung Hingga Dasar Lautan


Selalu ada haru yang membiru tatkala saya membuka-buka kembali album kenangan yang memenuhi folder-folder perjalanan yang saya simpan dalam laptop. Mengenang satu per satu petualangan yang pernah dilalui sambil diiringi lagu Wonderful World yang dinyanyikan oleh Louis Amstrong. Lagu yang pernah menjadi soundtrack video promosi pariwisata Indonesia yang meraih sekaligus dua penghargaan dalam ajang United Nations World Tourism Organization (UNWTO) Video Competition yang digelar 2017 silam di Chengdu Tiongkok.



Video pariwisata yang berjudul Wonderful Indonesia: The Journey to a Wonderful World itu mendapatkan dua penghargaan sebagai Video Pariwisata Terbaik di Asia Timur dan Pasifik serta penghargaan People Choice Award. Video yang bahkan membuat saya menahan nafas tatkala menampilkan hamparan savana Sembalun di Gunung Rinjani. Sebuah tempat kenangan yang saya sematkan pada nama anak saya sendiri.


Demi mengurai segumpal rindu yang kerap hinggap dalam kalbu, album kenangan itu saya buka dan telusuri satu per satu.


I see trees of green, red roses too
I see them bloom for me and you
And I think to myself, what a wonderful world


Petikan lirik lagu itu membuat ingatan melayang ke hutan-hutan lebat di jejeran Bukit Barisan Pulau Sumatera dan kampung-kampung di bawahnya yang dihiasi bunga-bunga indah bermekaran. 

Dan inilah segumpal kenangan akan perjalanan panjang menyusuri indahnya negeri yang bernama Indonesia:


Gunung Kerinci - Jambi

Hamparan kebun teh di kaki Gunung Kerinci yang terletak di Kecamatan Kayu Aro, Kabupaten Kerinci, Jambi, mengawali kenangan yang tengah saya urai satu per satu. Perjalanan sehari penuh menuju perkemahan terakhir di shelter bebatuan cadas dengan pemandangan menakjubkan di belakang, membuat letih dan lelah tak terlalu dirasakan. Pun ketika langkah kaki menginjak puncak Gunung kerinci pertama kali di subuh hari, hanya luapan bahagia dan bangga yang terasa tatkala berdiri tegak di atap Pulau Sumatera. Dimana jejeran Bukit Barisan tampak anggun melintang dari utara ke selatan.



Gunung Rinjani - Lombok NTB


Kabut makin menebal dan petir menggelegar menyambar-nyambar. Dengan nafas terengah-engah, saya tertatih menuju satu dari sekian titik tertinggi di negeri ini, yakni puncak Gunung Rinjani. Tidak ada selebrasi yang menandai ketika langkah kaki sudah berhenti di titik triangulasi. Tidak ada bukti diri ataupun foto selfie. Saya hanya mampu bersimpuh di atas tanah puncak yang berpasir dengan isak tangis yang tertahan.

Sekilas kabut tersingkap, menampakkan keindahan Danau Segara Anak dan Anak Gunung Baru Jari yang berwarna merah tanah dengah kawah yang merekah. Saya duduk mematung. Sendirian di puncak gunung sambil memandang keindahan yang tampak di depan mata, membuat haru kian membuncah dengan ucapan syukur yang tiada henti. Selang beberapa menit kemudian, seorang teman seperjalanan datang dan ia langsung tersungkur bersujud syukur.

Kisah 16 tahun yang lalu itu tetap lekat dalam ingatan. Semua keindahan tanah Lombok dari ketinggian, tetap terekam baik dalam ingatan. Rasa haru dan bangga akan betapa kayanya Indonesia, tetap terjaga dan terpelihara di sudut hati sana. Sembari mengurai rindu pada puncak-puncak tertinggi lainnya yang satu per satu pernah jua dijejaki.


Gunung Semeru - Lumajang Jawa Timur

Seorang Pendaki Menatap Rindu pada Mahameru

Menjejak Hamparan Savana Kalimati

Shelter Kalimati di malam hari, bagaikan pasar yang tak pernah mati. Ramai oleh para pendaki yang mulai meniti jalur untuk menuju puncak Semeru. Jalur baru yang melipir lebih jauh lagi, menjadikan perjalanan meniti gundukan pasir Mahameru ini terlalu berat untuk para pendaki. Bahkan kami harus memulai pendakian sejak jam 10 malam jika ingin tiba tepat saat mentari pagi mulai menyinari. 

7 jam mendaki tanpa henti sungguh membuat patah hati. Beberapa pendaki bahkan menangis selama dalam perjalanan, entah meratapi atau mungkin menyesali keputusan kenapa harus memaksakan diri meraih puncak tertinggi. 

Dan tatkala subuh menjelang, dalam sujud sholat subuh di puncak Mahameru, saya menggigil seraya berucap syukur betapa beruntungnya telah menginjakkan kaki di puncak tertinggi Pulau Jawa. Menyaksikan hamparan hijau dan biru yang berselang keemasan. 



Taman Nasional Komodo - Nusa Tenggara Timur

Langit biru, arakan awan yang memutih, serta riak air yang tenang, membuat saya  yakin dan percaya untuk berani mencemplungkan diri ke dalam laut di perairan Pulau Komodo. Dan larut menyaksikan keanekaragaman terumbu karang dan ikan-ikan yang melimpah ruah di sana. Lalu pada malam hari di sebuah kapal kecil di perairan Gili Lawa, diiringi kecipak ombak, saya terduduk di haluan penuh rasa takjub menyaksikan bintang gemintang begitu indah di langit sana.


Bersandar di Perairan Gili Lawa


Pulau Padar Taman Nasional Komodo

Anak Ikan Hiu dan Kawanan Ikan lainnya di Perairan Pulau Kanawa Taman Nasional Komodo



I see skies of blue and clouds of white

The bright blessed day and the dark sacred night
And I think to myself, what a wonderful world




Anambas - Kepulauan Riau



Pulau-pulau bergerumul di kejauhan. Barisan pohon kelapa tumbuh subur di pesisir-pesisir pulau. Laut tampak biru tosca bercampur hijau turqoise. Padanan sempurna perairan yang masih perawan. Sambil melawan arus yang cukup kuat, saya berusaha untuk tetap tenang saat menyaksikan rumpun-rumpun terumbu karang yang subur dan kawanan ikan-ikan cantik yang wara-wiri memamerkan keindahan diri. Hanya mampu berucap syukur, betapa beruntungnya diri ini bisa berada di sini. Tempat yang dijuluki Maldivenya Indonesia. 

Begitulah, perjalanan mengunjungi sebagian kecil Indonesia, dari titik tertinggi suatu daratan hingga ke dasar lautan, kerap membuat haru dan rasa syukur yang senantiasa terhaturkan.  


Pulau Jemaja, Anambas, Kepri

Pulau Ayam, Anambas Kepri


And I think to myself, what a wonderful world

Apakah teman-teman juga mempunyai cerita perjalanan menarik saat mengunjungi berbagai tempat di Indonesia? Yuk ikuti Wonderful Indonesia Blog Competition 2018  seperti yang tercantum dalam poster di bawah ini!



33 komentar :

  1. dulu waktu saya kuliah suka kemping dan hampir rutin kalau liburan kuliah pasti kemping. cuma karena budget gak ada belum pernah sampai ke gunung. Dan kesempatan itu sampai sekarang juga belum datang,

    kalau dulu persoalan finansial, sekarang persoalan waktu, yang belum tau kapan bisa liburan panjang untuk naik gunung

    BalasHapus
  2. Cantiknya indonesia emang gak ada obatnya. Aku suka banget main ke pulau dan pantai, gak ada yang bisa ngalahin deh cantiknya. Semoga bisa dijaga sama kita semua biar tetep cantik dan gak banyak sampah ya kak :)

    BalasHapus
  3. pingin banget ke anambas. pingin ngerasain maldive nya indonesia yg belum terlalu terekspos

    BalasHapus
  4. Setuju banget kak. Belajar mencintai Indonesia mulai puncak gunung hingga dasar lautan. Tapi masih banyak yang belum bisa mencintai Indonesia karena tidak merawatnya. Kalau cinta, pasti akan merawat kekayaan alam seperti destinasi wisata.

    BalasHapus
  5. Indonesia itu kaya akan wisata yang mempesona tiada Tara ya, aku pengen ngobn wisata gunung ah suatu saat nanti

    BalasHapus
  6. Emang petualang sejati lah Bunda Chila ni. Cerita perjalanannya bikin takjub. Next time, kemana lagi teh? Btw, cutinya emang masih ada? *Alabosnanya. Hehe

    BalasHapus
  7. Pecinta alam sejati nih Teh Lina.... banyak pengalaman mendaki gunung dan divingnya... hehehe... Kalau sudah di alam rasanya segar bangets ya, dan refresh bangets...

    BalasHapus
  8. gunung Rinjani ku ingin kesanaaaaa

    BalasHapus
  9. Indonesia memang indah dengan gugusan pulau2nya, tak ada rasanya yg menyangkal itu

    BalasHapus
  10. Indonesia kaya banget, ya. Dan pemandangannya pun sungguh indah, banyak cerita dan momen terekam di berbagai tempat wisata.

    Lagu 'Wonderful World', ini salah satu favorit apalagi pas dinyanyiin sama penyanyi aslinya Louis Amstrong. ^^

    BalasHapus
  11. Waaah...keren mbak lina petualangannya. Jadi pengeeen. Ada satu impian saya yakni saat tua nanti bisa naik gunung lagi. Aktifitas yg dulu sering saya lakoni meski hanya gunung2 di seputaran daerah saya.

    BalasHapus
  12. wah bnayk ya mba gunung dan pulau yg sudah dikunnjungi, senengnya bisa melihat ciptaan Allah di bumi lain

    BalasHapus
  13. Keren banget mba mendaki terus, aku suka iri liatnya cuman aku mah apa daya jalan keliling kantor yang ga berapa juga malamnya wes sakit kaki..

    bener2 wonderful ya teh kalau udah di puncak gunung

    BalasHapus
  14. Yes, i think for the same way too...
    "And I think to myself, what a wonderful world"


    BalasHapus
  15. Sampe renta begini bunda belum pernah trveling sampe ke gunung2 gini. Waktu bunda muda mah blm ada tuh jamannya naik gunung emak2 muda, paling m'siwa/m'siswi yg tergabung grup pendaki gunung kali. Iya, kan. Happy deh emak2 jaman now mah.

    BalasHapus
  16. Ini tulisan yang menjadi juara ya Mbak?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Alhamdulillah pertanyaan yang menjadi jawaban. Sebenarnya pertanyaannya untuk yang Anugerah Pewarta Wisata Indonesia kan? Tulisannya yang ini:
      https://www.linasasmita.com/2018/11/pasar-mangrove-batam-destinasi-digital-anak-milenial.html

      Tapi akhirnya tulisan yang Wonderful Indonesia ini pun menemukan takdirnya sendiri. Menang juga walaupun di urutan ketiga.

      Hapus
  17. Indah banget ya Allah, Indonesia bener-bener kaya, berbeda dan paling keren menurutku dari semua negara yang ada di dunia. Ajak aku main ke situ bund

    BalasHapus
  18. how wonderful Indonesia yang terangkum dalam untaian wonderful nya Mbak Lina, terasa hidup dan menggugah rasa ingin menikmati pesona alam tersebut secara langsung.

    BalasHapus
  19. Mantap kali Teh Lina Sasmita ini, ratu gunung, apalah daku jalan ke warung sebelah aja ngos ngosan hahaha

    BalasHapus
  20. Indonesia kaya banget sama alamnya ya mbak. Rasanya ga abis2 kalo kita kunjungi satu satu. Makin cinta ama Indonesia

    BalasHapus
  21. Mbak ini artikelmu yang menang itu kah? Manteb selamat yaaaa....
    Dirimu udah nyampai mana2 yaaa,keren.
    Pengen banget itu yang liat Pulau Padar di NTT, moga ada rezeki dan kesempatan aamiin :D

    BalasHapus
    Balasan
    1. Bukan Mbak, tulisan yang menang APWI di sini: https://www.linasasmita.com/2018/11/pasar-mangrove-batam-destinasi-digital-anak-milenial.html

      Tapi ternyata Alhamdulillah tulisan ini menang juga walaupun urutan ketiga.

      Hapus
  22. Aku ke gunung jaman masih muda. Sekarang jalan di lerengnya aja, atau ke pantai, buat menikmati wonderful Indonesia

    BalasHapus
  23. Aku udah lama gak muncak gunung padahal kangen banget lihat keindahan alam dari daratan tinggi. Masih nyari partner nih Mbak untuk menikmati wonderful Indonesia

    BalasHapus
  24. Baca postingan ini jadi kangen pada Kerinci dan Semeru mba. Alhamdulillah pernah diberi kesempatan oleh Allah untuk menginjakkan kaki di sana.
    Bahkan yang Semeru sampai 2 kali loh,yg pertama nggak sampai puncak soalnya. Kesiangan banget pas muncak jam 9 pagi. Panas tak terkira. Setahun kemudian aku kesana lagi demi menuntaskan janji menjejak puncak Mahameru :))
    Kangen ih pengin ke gunung lagi. Apa daya tubuh sudah tidak terlatih lagi.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Wuaaah padahal daku pengen mendaki bareng Mbak Uniek. Mbak, ajak aku ke Gunung Andong dong.

      Hapus
  25. Indonesia itu memang luar biasa banget pemandangannya. Banyak wisata alam yang bisa kita kunjungi.
    Dan saya pengen banget ke Kepri, sepertinya masih begitu asri dan cantik alami.

    BalasHapus
  26. whoooo ini tulisan juara!
    haduh, aku merinding membayangkan masya Allah indahnya Indonesia. Aku bukan anak gunung tapi larut dalam tulisanmu, mbak.
    Selamat!

    BalasHapus
  27. Aaaaa Indonesia memang cantik
    Dari dasar lautan hingga puncak gunung, semua terlukis sempurna

    BalasHapus
  28. Waaaaa... Congratz ya Kak... Tetap Semangat... :-)

    BalasHapus
  29. Selamat ya Mbk indah sekali gunung dan lautan fotonya. Tulisannya juga ciamik

    BalasHapus
  30. Keren banget, pantes banget jadi jawara ini postingannya. Pengalaman yang wonderful juga

    BalasHapus

Halaman ini dimoderasi untuk mengurangi spam yang masuk. Terima kasih sudah meninggalkan komen di sini.

Made with by Lina W. Sasmita