![]() |
Hutan Papua. Foto: Ulet Ifansasti (Greenpeace) |
Setipis kabut
nan lembut, kerap menyelimuti
tajuk-tajuk yang menjulang tinggi bak menggapai langit. Serupa permadani
hijau yang terbentang menutupi dataran rendah, melintasi lembah-lembah dan merayapi
lereng terjal di pegunungan megah. Menggenang tenang dalam naungan Pegunungan
Foja, Maoke hingga Jaya Wijaya.
Tatkala mentari pagi
menyinari, kabut perlahan tersingkap. Menyibak keindahan tanah yang penuh
berkah, yang menjadi anugerah tidak saja bagi penghuninya, namun
bagi mereka para pendatang bahkan orang-orang yang tinggal nun jauh di belahan benua
lainnya. Ya, dialah…Tanah Papua. Sejumput
surga yang jatuh ke dunia yang berada di belahan timur Indonesia.
Hutan rimba Papua yang perawan adalah rumah bagi 20.000 spesies tanaman, 602 burung, 241 mamalia dan 223 reptil. Dari angka-angka ini, masih banyak flora dan fauna lainnya yang bahkan belum diteliti dan belum memiliki nama resmi. Biasanya tanaman dan hewan langka tersebut hidup di ketinggian gunung atau di kedalaman hutan sehingga memerlukan penelitian lebih lanjut.
Papua memiliki Taman Nasional Lorentz yang pada tahun 1999 dinyatakan oleh UNESCO sebagai salah satu Situs Warisan Dunia. Taman Nasional ini merupakan cagar alam yang menampung berbagai ekosistem dari dataran rendah seperti rawa hingga dataran tinggi pegunungan seperti tundra dan gletser khatulistiwa. Taman Nasional Lorentz adalah rumah bagi keanekaragaman hayati ini memiliki luas 24.864 kilometer persegi. Taman ini dianggap sebagai taman nasional yang paling beragam secara ekologis di dunia.
Beberapa spesies
tanaman Papua yang terkenal seperti Buah Merah mengandung banyak antioksidan
dan betakaroten, Rabon Bi bermanfaat
untuk mengobati penyakit mata, Buah Matoa yang manis dan lezat banyak
mengandung vitamin C dan E, Bintangur yang bisa dijadikan pengganti bahan bakar
minyak, Anggrek Hitam yang menjadi tanaman hias dengan harga yang sangat mahal,
Sarang Semut yang dapat mencegah dan mengobati kanker, dan masih banyak lagi tanaman
khas dan endemik lainnya yang menjadi bukti betapa beragamnya flora di Papua.
![]() |
Buah Merah Papua. Foto: @infoherbalis |
Dari jenis burung
endemik Papua dimana kecantikan burung-burungnya sudah tersohor ke seantero dunia banyak menarik perhatian para ilmuwan, pecinta burung dan fotografer. Sebut
saja Cendrawasih, Nuri Sayap Hitam, Sikatan Biak, Robin Salju,
Kasuari, Maleo Waigeo, Maleo Kamur, Perling Papua, Kehicap Biak, Bondol Arfak
dan masih banyak spesies burung lainnya yang bahkan belum mempunyai nama karena sangat langka.
Adapun untuk hewan jenis mamalia, hingga tahun 2019, LIPI
sedikitnya mencatat bahwa Papua memiliki 241 spesies mamalia. Dari jenis ini beberapa
diantaranya berada di ambang kepunahan salah satunya adalah Ekidna. Mamalia petelur ini
memiliki duri yang hampir mirip seperti landak dan sangat aktif di malam hari. Selain Ekidna ada Kanguru Pohon Mantel Emas, Wupih Sirsik, Dingo, Kuskus, Tikus Tanah (Bandikut) dan masih banyak lagi hewan mamalia endemik lainnya yang bahkan belum diteliti.
Selain burung dan mamalia, Papua juga memiliki kekayaan satwa sejenis reptil yang khas dan endemik. Diantaranya adalah Kadal Duri Mata Merah, Bunglon Naga Hutan, Tokek, Kadal Pacific Bluetail Emo Skink dan jenis reptil lainnya termasuk berbagai macam spesies ular rawa, bakau dan pegunungan.
Dibandingkan dengan lahan hutan di Pulau Sumatera dan Kalimantan yang telah beralih fungsi menjadi lahan kelapa sawit, hutan Papua adalah garda terakhir dari hutan utuh di Indonesia yang masih tersisa. Yang menjadi salah satu hutan dengan keanekaragaman hayati terbesar di muka bumi. Maka tak salah rasanya jika kita sebagai masyarakat Indonesia harus bahu-membahu mempertahankan keberadaan hutan Papua agar tetap lestari. Menghentikan seluruh kegiatan pembalakkan liar dan alih fungsi hutan primer maupun sekunder menjadi lahan kelapa sawit. Dengan segudang kekayaan dari keanekaragaman hayati itu, pemerintah beserta masyarakat sudah sepatutnya memiliki keinginan kuat untuk mempertahankan hutan Papua agar tetap lestari dan tetap utuh hingga generasi ke generasi.
Jika saja pemerintah
Indonesia mampu mempertahankan sedikitnya 70% dari keberadaan hutan Papua atau
setara dengan 29 juta hektar sebagai lahan konservasi maka dengan itu negara
kita telah mampu menghindari emisi karbondioksida sebanyak 2,8 hingga 3,3
gigaton. Ini artinya dengan menyelamatkan hutan Papua, kita punya andil besar
dalam rangka menyelamatkan paru-paru dunia. Karena Papua itu Indonesia.
Mengingat hal-hal di atas, beberapa langkah yang
patut diusahakan oleh pemerintah dan organisasi-organisasi kemasyarakatan baik di pusat maupun di kedua provinsi yang ada di Papua diantaranya adalah:
- Memelihara hutan dari deforestasi baik di Provinsi Papua maupu Papua Barat. Salah satunya dengan membatasi gerak perusahaan-perusahaan pemegang konsesi hutan agar tetap beroperasi di zonanya. Tidak melanggar hingga di luar zonasi. Tahun 2011 Greenpeace mencatat laju deforestasi rata-rata per tahun di Provinsi Papua mencapai 143.680 ha, sementara di Provinsi Papua Barat 293 ribu ha.
- Memberikan hak kepada suku-suku yang ada di Papua untuk mengelola hutan adat sehingga tetap memberi kehidupan dan penghidupan kepada para penghuni asli pulau ini. Membiarkan mereka mengelola hutan adat berdasarkan kepada budaya dan hukum adat yang sudah lama diterapkan.
- Mengembangkan sektor alternatif ekowisata dimana berbagai potensi sumber daya alam baik tanaman, hewan dan budaya masyarakatnya yang unik dapat dikembangkan secara ekonomi tanpa merusak hutan beserta satwanya.
- Memberi pelatihan-pelatihan kepada para pelaku ekowisata di Papua untuk lebih mengembangkan lagi kemampuannya di bidang ini sehingga akan menjadi salah satu sektor penopang ekonomi dan meningkatkan Pendapatan Asli Daerah.
Dengan berbagai alasan di atas, maka sepatutnya Papua menjadi destinasi wisata hijau di Indoensia yang akan menjadi salah satu daya tarik wisata minat khusus bagi para ilmuwan, traveler, pendaki gunung, pecinta satwa dan tumbuhan serta mereka yang mencintai budaya unik.
Berkenalan dengan Yayasan EcoNusa
Yayasan Ekosistim Nusantara Berkelanjutan (Yayasan EcoNusa) adalah organisasi nirlaba yang bertujuan untuk mempromosikan pengelolaan sumber daya alam yang berkelanjutan dan adil di Indonesia dengan memperkuat inisiatif lokal. Untuk melakukan ini, EcoNusa mendorong pengembangan dan pengembangan kapasitas kelompok masyarakat sipil dan bekerja dengan mereka untuk mengembangkan strategi advokasi, kampanye, komunikasi dan keterlibatan pemangku kepentingan.
EcoNusa juga mempromosikan dialog di antara para pemangku kepentingan, untuk memajukan pengelolaan sumber daya alam yang berkelanjutan dan pada saat yang sama mempromosikan kesetaraan, konservasi, dan transparansi. Yayasan ini resmi didirikan pada 21 Juli 2017 dan berpusat di Jakarta.
Yayasan EcoNusa bergerak menjembatani komunikasi antara pemangku kepentingan di Indonesia Timur (Tanah Papua dan Maluku) dengan tujuan mengoptimalkan praktik terbaik perlindungan lingkungan dan pengelolaan sumber daya alam berkelanjutan berdasarkan prinsip-prinsip yang adil melalui kegiatan nyata bersama dengan masyarakat setempat. EcoNusa juga memperkenalkan nilai-nilai kedaulatan pengelolaan sumber daya alam dan konservasi kepada para pembuat kebijakan di tingkat regional dan nasional.
Visi EcoNusa adalah meningkatkan kemandirian masyarakat dalam pengelolaan sumber daya alam yang berkelanjutan dan tidak memihak. Sedangkan misi yang diemban diantaranya memfasilitasi pemangku kepentingan dalam mengelola sumber daya alam yang adil dan berkelanjutan di Indonesia Timur, memperluas jaringan dan meningkatkan kapasitas mitra LSM lokal dalam pengelolaan sumber daya alam yang adil dan berkelanjutan. Mempromosikan pembelajaran dan praktik terbaik tentang pengelolaan sumber daya alam yang adil dan berkelanjutan yang dilakukan oleh LSM lokal dan masyarakat di tingkat nasional dan internasional. Mengorganisir kaum muda, terutama di daerah perkotaan, untuk mendukung gerakan kedaulatan dalam pengelolaan sumber daya alam yang adil dan berkelanjutan, dan memperkuat kapasitas EcoNusa sebagai organisasi perubahan yang efektif dan bertanggung jawab dalam mengejar implementasi visi dan misi atau mandat.
Membaca visi misi dari EcoNusa ini, saya sangat salut dan sungguh merupakan suatu usaha yang mulia. Semoga semakin banyak yayasan dan organisasi lainnya yang memiliki visi dan misi seperti EcoNusa sehingga keberadaan hutan di Indonesia terutama di daerah lainnya seperti Sumatera dan Kalimantan dapat terlindungi dan kembali lestari.
Sekian.
Referensi:
1. https://www.wri.org/blog/2018/11/indonesias-last-forest-frontier-3-facts-know-about-papua
2. downtoearth-indonesia.org/story/future-papuan-forests
3. http://www.cifor.org/publications/pdf_files/factsheet/7444-factsheet.pdf
4. https://www.ilmugeografi.com/biogeografi/tumbuhan-langka-di-papua
5. https://www.jalaksuren.net/yuk-kenali-10-burung-endemik-terunik-di-papua
6. https://www.kumparan.com/amp/kumparannews/5-satwa-paling-langka-yang-hidup-di-papua
7. http://betahita.id/2019/12/04/taman-nasional-lorentz-terbesar-di-asia-tenggara/
8. https://www.econusa.id/
Papua ini punya sumber daya alam yg luarrr biasa.
BalasHapusKita kudu bahu-membahu untuk menjaganya sekuat tenaga
Semoga semua pihak bisa bekerjasama melindungi hutan Papua agar tetap lestari.. Aamiin..
Visi misi EcoNusa luar biasa ya Mak.
HapusSemoga membuat Papua masyarakatnya kian berdaya!
Keren banget ini visi EcoNusa, salut sama programnya.
BalasHapusBtw itu Hutan di Papua yang perawaaaan, hihiii..
Duh, jadi pengen menjelajah hutan di sana .. Kuy ahh Mbaa Lid..
Semoga hutan Papua terus terjaga. Sedih lah kalau sampai tergerus. Hutan kan ibarat paru-paru bumi juga
BalasHapusAamiin, iya apalgi dengan banyaknya tutupan hutan yang mulai berkurang. Mudah-mudahan tidak ada lagi pembalakan liar & pembukaan hutan untuk kepentingan lain
HapusSaya pernah nih mengkonsumsi sarang semut buat pengobatan. Jadi pengen ke Papua melihat sendiri keindahannya
Hapusbicara tentang papua tu saya selalu takjub dengan keindahan alam dan kekayaan SDAnya :) luar biasa ya
BalasHapusEcoNusa mempunyai visi yang bagus ya ingin membangun dan mengelola Tanah Papua tanpa merusak. Banyak ya aktivitas yang dilakukan EcoNusa di sana
BalasHapusBagus banget Econusa mba. Memperhatikan bagian Indonesia seperti Papua yang mungki terlewatkan :+
BalasHapusKl saja anak bunda seórang blogger, padti dia pun akan punya wawasan yg luas membaca referensi yg diperlukan utk postingannya. Sayangnta cuma mamaya yg blogger tapu blm pernah menginjakkan kaku di belahan bumi perawan Papua yg memiliki keindahan alam dengan beragam tumbuhan dan hewan yg mengisi hutannya.
BalasHapusSetuju banget nih, Papua itu merupakan surga bagi semua isi alam, baik manusia, ya juga bagi keanekaragaman hayati yang hidup di sana.
BalasHapusSemoga hutannya selalu terjaga, dan tidak ada tangan-tangan jahil yang mengambil keuntungan pribadi dari hutan yang asri :)
Semoga upaya econusa dapat berkontribusi untuk melestarikan hutan papua yang cantik
BalasHapusPapua itu surga yang tersembunyi di Indonesia.
BalasHapusMemang harus banget ya kita saling membantu untuk menjaga kelestarian di Papua :)
Alam Papua sangat kaya. Kita tahu dimana tambang emas berada. Semoga dengan adanya lembaga yang ikut mengawasi pengelolaan kekayaan ini, rakyat Papua tak terpinggirkan dalam menikmati hasil alam mereka. Alamnya juga lestari, gak dihabis-habisin sejak sekarang. Karena mereka adalah warisan untuk anak cucu masyarakat Papua
BalasHapusBeneran ini destinasi impian banget ya mba...aku pun berharap bisa sampai ke sini..Aamiin Allohumma Aamiin...
BalasHapusAku terselip rasa bangga saat tahu fakta ini:
BalasHapus"... taman Nasional Lorentz adalah rumah bagi keanekaragaman hayati ini memiliki luas 24.864 kilometer persegi. Taman ini dianggap sebagai taman nasional yang paling beragam secara ekologis di dunia.:
Taman nasional yang paling beragam secara ekologis di dunia!
Sudah selayaknya kita punya rasa memiliki hutan Papua sesuai kontribusi masing-masing.
Setuju, Mb Anna. Kita semua masing-masing bisa turut serta menjaga kelestarian alam Papua. Salut dengan Econusa yang menginisiasi gerakan pelestarian lingkungan di Papua.
Hapusbersyukurnya indonesia punya tanah papua yg masih banyak destinasi wisata hijaunya. untuk itu kita wajib menjaga kelestariannya yaa..
BalasHapusBuah Matoa, nenekku yang di Pati punya, Mbak. Aku tahunya ya memang asli dari Papua. Buahnya memang maknyus. Pun harganya mantab. Alhamdulillah, meskipun belum bisa ke Papua tapi bisa merasakan secuil bagian dari Papua. Semoga suatu hari bisa ke sana bersama keluarga untuk liburan.
BalasHapusBuah Matoa, nenekku yang di Pati punya, Mbak. Aku tahunya ya memang asli dari Papua. Buahnya memang maknyus. Pun harganya mantab. Alhamdulillah, meskipun belum bisa ke Papua tapi bisa merasakan secuil bagian dari Papua. Semoga suatu hari bisa ke sana bersama keluarga untuk liburan.
BalasHapusKeanekaragaman hayati memang harus terus dilestarikan ya.. hutan menjadi paru paru dunia, maka harus senantiasa dijaga.. papua masih memiliki hutan yang sangat dijaga kelestariannya.. saya sangat berharap hutan hutan lain di seluruh Indonesia juga terus dijaga kelestariannya untuk kebaikan kita semua ya
BalasHapusPria Papua tuh gagah-gagah ya? #eh
BalasHapusSemoga hutan yang ada di Papua terus terjaga ya, biar keberadaan flora dan fauna di sana terus bertahan hingga anak cucu kita.
Sepakat semoga makin banyak perusahaan seperti Econusa yang melakukan seperti ini ya mba. Peduli ke daerah yang kadang tak terlihat
BalasHapusHutan Papua kini masih terjaga alamnya, semoga saja gak ad yang melakukan eksploitasi sembarangan di sana, semoga suatu saat nanti bisa berkunjung ke Papua
BalasHapusWaaaaaa, aku senang sekali baca keanekaragaman hayati yang dipunyai di Papua. Tapi agak sedih lihat catatan Greenpeace tentang deforestasinya, huhuhu. Semoga saja kita semua bisa jaga bareng hutan Papua yaa.... Nice sharing Mbak Lina....
BalasHapusHutan Papua benar-benar beragam dan luas banget. Nggak heran kalau jadi harapan terakhir bagi hutan Indonesioa. Semoga tetap terjaga ya, apalagi sekarang Papua Barat sudah menjadi provinsi konservasi pertama di dunia. Semoga lestari terus.
BalasHapusBeruntung banget ya Indonesia punya Papua. Ya alamnya indah, kekayaan alamnya melimpah, budayannya juga unik. Surga di ujung nusantara.
BalasHapusSemoga hutan Papua tetap terjaga kelestariannya ya. Jangan sampai kaya hutan di pulau lain. Kita harus dukung mereka termasuk sektor ekowisatanya
BalasHapusPapua tanah yg tak terpisahkan dr Indonesia, tanah perawan yg memiliki segudang pesona. Kaimana jd judul lagu yh dinyanyikan oleh almarhum Alfian dg. lirik yg menggambarkan betapa indahnya Papua dengan senja yg indah di Kaimana. Anak bunda seringkali ditugaskan ke Papya tp karena bukan blogger tak pernah ada foto2 indah kenangan ketika di Papua.
BalasHapusPapua memang luar biasa mbak, saya bangga banget Indonesia punya Papua dengan keanekaragaman hayati yang berbeda dan luar biasa. Aku penasaran sama buah merah itu mbak, semoga bisa main ke Papua suatu hari nanti.
BalasHapusEmang butuh ya ada yayasan atau organisasi seperti Econusa ini jd bisa ada jembatan utk berkomunikasi apa yang diinginkan masyarakat Papua dan apa yang direncanakan pemerintah demi kebaikan
BalasHapusyang ada dibayanganku soal papua adalah alam yang indah dan kaya deh mba. rasanya pengeeen banget traveling ke sana. moga nanti ada rezekinya ya mba
BalasHapuspapua selalu unik dan aku merasa spt surga nya indonesia meski belum pernah kesana,,, ohiya matoa itu dri papua ya kak , belum pernah rasain, huhu
BalasHapusBurung endemik di Papua ini khas banget ya. Sungguh menjadi prioritas untuk menjaga kelestarian hutan Papua agar segala macam makhluk hidup yang ada di dalamnya juga terjaga.
BalasHapusBuah merah yang ada di papua itu ditempatku nggak ada bun, penasaran aku rasanya.
BalasHapusPapua emang bumi yang indah, istimewa ya bun. Pengen bisa dolan ke sana.
Bangga sekali sejak mengetahui ternyata Papua memiliki banyak tempat yang indah dan bagus. Selama ini hanya tau Raja Ampat saja. hihihi
BalasHapusDan saya penasaran dengan buah merah dari Papua, Mbak. Itu dalamnya apakah seperti buah nangka?
HapusKehidupan suku di Papua ini sungguh masih alami ya, kak Lina.
BalasHapusSangat menghargai alam dan seimbang.
Tidak serakah dan seadanya.
Semoga alam Papua tetap terjaga keasriannya.
Flora dan fauna di Papua itu unik2 ya mba, makanya gak kebayang deh kalau hutan di papua semakin tergerus karena keegoisan diri, bersama Econusa semoga tetap lestari alamnya
BalasHapusKeren ya sumber alam Papua ini, pemasaran dengan buah merahnya
BalasHapusPapua memang istimewa. Hutannya, alamnya, flora dan faunanya... aku inget dengan buah-buahan yang sering dilabeli Papua di belakangnya. Rasanya itu enak semua.
BalasHapusPapua itu kaya banget ya flora dan faunanya... Semoga terjaga selalu...
BalasHapusSaya baru tau nih tentang econusa...
Pemerintah memang musti tegas untuk mengatur jumlah lahan yang dipertahankan dan lahan yang boleh digunakan.
BalasHapusTapi kak Lina...jangankan di Papua, di Bandung, yang di kelilingi pegunungan saja, sekarang sudah banyak yang dijadikan perumahan cluster ata villa.
Doa yang terbaik untuk bumi yang lebih baik dan kita bisa hidup seimbang bersama alam.
Semoga perjuangan EcoNusa tidak sendirian.
Semangaaatt...
Bersykurlah ya MBa, kita da papua, hutannya juga masih asli, flora dan faunanya juga banyak yang langka, semoga papua bisa mnejaga semua amanah itu dengan baik
BalasHapusPapua ini layak banget jadi destinasi wisata, indahnya keterlaluan yah. Hutan alam dan semuanya bikin mupeng kesana
BalasHapusSemoga hutan papua selalu terjaga ya mba. Papua memang punya segudang sumber daya alam. Dan semuanya itu unik plus gak ada negeri yg nyamain.
BalasHapusIndonesia kaya akan sumber daya alamnya ya, termasuk di Papua ini. Semoga nanti berkesempatan main kesana, pengen sesekali deh main kesana.
BalasHapusKakakku di sana mba di papua. Asri enak hawanya katanya ga kayak di jakarta xD.
BalasHapusMasih banyak kekayaan alam papua ya yang harus dilestarikan
Dari dulu pengen ke sana belum kesampaian
Eh ternyata seperti itu bentuknya buah merah. Waktu itu pernah makan dalam bentuk selainya di salah satu rumah makan Papua di Jkt.
BalasHapusSemoga kelak bisa menginjk tanah Papua juga aamiin
Burung-burung di Papua terkenal dengan keindahannya ya. Burung Cendrawasih misalnya. Semoga burung-burung tetap lestari dengan alam yang lestari.
BalasHapusSemoga hutan papua terus terjaga kelestariannya.
BalasHapusBagus tuh visi dan misinya Econusa, semoga mendapat dukungan dari berbagai pihak yang terlibat dalam pengelolaan hutan di Papua
Saya termasuk yang terkagum2 akan wisata hijau di pulau2 Indonesia, Mba. Apalagi Papua. Tempat masa kecil saya disana. Jadi seneng aja nih kalau masih ada yayasan macam econusa yg berjuang mempertahankan hutan Indonesia. Biar selalu teduh Indonesia.
BalasHapusBuah merah nirip seperti nangka, namun memiliki banyak khasiat dan manfaat
BalasHapusPapua memang kaya banget ya kak akan kekayaan keanekaragaman hewan dan tumbuhannya, semoga bisa tetap selalu dijaga dan dilestarikan baik penduduk disana ataupun pemerintah sendiri.
BalasHapus