Tulisan ini disalin dari blog lama saya di Multiply.com
Takbir
berkumandang dari berbagai penjuru kota, menghiasi pagi yang berseri,
ah indahnya... lebaran tahun ini kami disertai bidadari kecil yang
mungil.
"Bangun Nak ayo kita mandi, hari ini lebaran lho". Kataku. Dia hanya menggeliat malas, mungkin dalam hatinya bilang "Aaah si Bunda ganggu aja" hehe...
"Bangun Nak ayo kita mandi, hari ini lebaran lho". Kataku. Dia hanya menggeliat malas, mungkin dalam hatinya bilang "Aaah si Bunda ganggu aja" hehe...
Setelah mandiin Rara, aku pun sibuk dengan beberapa jilbab yang udah dipersiapkan untuknya, yang hitam atau yang putih? walaaah kebesaran semuaaa, ya mau gimana Rara kan baru 3 bulan jadi belum ada jilbab yang muat. Dasar bundanya aja yang nggak sabaran pengen ngedandanin.
Setelah berulang kali bongkar pasang, akhirnya ada juga yang rada kecil, walau lehernya agak longgar tapi tetap muat juga deh. (Kasihan Rara jadi proyek percobaan).
Ketika
diajak solat Ied, beberapa anak kecil di saf depan berbisik-bisik
sambil ngelihatin Rara, yang paling kecil diantara mereka menghampiri
Rara yang terlentang di sampingku. Adik...adik...katanya, ia pun
membungkukkan badannya lalu menciuminya berulang kali, awalnya sih Rara
senang sampai teriak-teriak, namun karena berulang kali diciumin ia pun
jadi gerah, dan... sudah dapat ditebak, tangisnya pun pecah seketika.
Waduh si anak kecil tadi malah terus-terusan menciumi lalu menepuk-nepuk muka dan kepala Rara, mungkin maksudnya ingin mendiamkan tangisannya. Yang ada...Rara tambah kencang nangisnya.
Masya Allah solat Iedku jadi nggak konsentrasi, Imam udah takbir ke tiga aku hanya diam saja, Imam belum i'tidal aku udah duluan bangun dari rukuk, dan.. mataku pun terus tertuju ke anak kecil tadi...takut dan tegang melihat Rara ditindihin dia.
2 rakaat sholat Ied ini serasa 20 rakaat, penantian ingin segera mengusir anak kecil itu begitu menguras ke-khusuk-an. Huh...pengalaman pertama solat Ied bareng anakku ternyata begitu menegangkan.
Met lebaran ya Sayang peluk cium Bunda untukmu!!
Waduh si anak kecil tadi malah terus-terusan menciumi lalu menepuk-nepuk muka dan kepala Rara, mungkin maksudnya ingin mendiamkan tangisannya. Yang ada...Rara tambah kencang nangisnya.
Masya Allah solat Iedku jadi nggak konsentrasi, Imam udah takbir ke tiga aku hanya diam saja, Imam belum i'tidal aku udah duluan bangun dari rukuk, dan.. mataku pun terus tertuju ke anak kecil tadi...takut dan tegang melihat Rara ditindihin dia.
2 rakaat sholat Ied ini serasa 20 rakaat, penantian ingin segera mengusir anak kecil itu begitu menguras ke-khusuk-an. Huh...pengalaman pertama solat Ied bareng anakku ternyata begitu menegangkan.
Met lebaran ya Sayang peluk cium Bunda untukmu!!
Posting Komentar
Halaman ini dimoderasi untuk mengurangi spam yang masuk. Terima kasih sudah meninggalkan komen di sini.